‘Hacktivisme’ merupakan bentuk baru protes yang dilakukan programmer
canggih untuk melawan ketidakadilan sosial dan politik melalui keahlian
membajak, termasuk Anonymous.
Meski tak ada unsur kekerasan, sebagian besar kegiatan hacktivisme
adalah ilegal atau setidaknya ambigu secara legal di mana semua
anggotanya bergerak secara anonim. Meski begitu, di saat banyak orang
merasa keadilan tak dijamin hukum, beberapa pihak memandang hacktivis
ini sebagai pahlawan yang melindungi publik.
Beberapa tahun terakhir, hacktivis ‘Anonymous’ yang anggotanya hadir
dalam demonstrasi dengan mengenakan topeng Guy Fawkes melakukan
serangkaian serangan. Berikut serangan-serangan terbaik mereka.
Serangan Gereja
Kelompok ini menjadi tenar di dunia internasional pada 2008 setelah
berbulan-bulan kampanye melawan Church of Scientology bernama ‘Project
Chanology’. Hacker (peretas) ini menghancurkan situs gereja ini dan
membanjiri mesin fax mereka dengan fax hitam.
Tak cukup itu, kelompok ini mengkoordinasi metode serangan bernama
‘Google Bombing’ di mana ‘scientology’ ditautkan hal lain seperti
‘bahaya’ dan ‘kultus’ agar hasil pencarian menjadi kacau.
Kelompok ini merespon proyek itu dengan membuat ‘Project Chanology’ yang
kabarnya merupakan upaya ilmuwan menggunakan internet untuk menyensor
informasi salah mengenai praktek mereka.
Penemuan Gelap
Pada Oktober, Anonymous kembali menarik perhatian karena berhasil
melumpuhkan 40 situs pornografi anak ilegal. Anggota kelompok ini
menemukan cache situs itu pada 14 Oktober lalu saat menyusuri situs
rahasia Hidden Wiki.
Saat bersamaan, Anonymous menemukan ratusan situs bawah tanah yang tak
tampak di mesin pencari. Para peretas ini khususnya menarget situs
berbagi file pedofil Lolita City dan membocorkan 1.589 nama aktif
anggotanya ke publik pada 18 Oktober lalu. Dalam kampanye ‘Operation
Darknet’, kelompok ini juga menguak sisi gelap internet yang disebut
‘darknet’ yang tak bisa diakses pengguna biasa.
BART Lumpuh
Pada 11 Agustus lalu, layanan ponsel pada platform kereta San Fransisco
Bay Area Rapid Transit System (BART) lumpuh. Hal ini dilakukan sebagai
protes pada kepolisian BART yang menembak penumpang tak bersalah dengan
luka fatal.
Anonymous kemudian meresponnya dengan serangkaian serangan membobol
database konsumen BART yang kemudian mengunggah nama, email, kode pos
dan password akun ribuan pengguna MyBART.org. Tak hanya itu, kelompok
ini juga membobol kepolisian BART dan mengunggah lusinan nama dan alamat
petugas BART.
Cybergate
Pada Februari, CEO firma keamanan cyber HBGary Federal Aaron Barr
mengaku berhasil menyerang Anonymous dan mengungkap informasi
anggotanya. Saat itu, kelompok ini menyerang balik dan menang. Awalnya,
para peretas ini membobol situs HBGary Federal dan mencuri 70 ribu pesan
dari sistem emailnya serta membuat email itu bisa dicari di web.
Email itu sendiri berisi informasi penting mengenai perusahaan itu,
termasuk rencana perusahaan menghancurkan WikiLeaks serta membuat
kampanye umum dengan informasi salah. Serangan ini sendiri berakhir pada
penyelidikan pemerintah di banyak perusahaan yang terkait skandal ini
dan memaksa Aaron Barr mengundurkan diri.
Revolusi Arab (Arab Spring)
Anonymous memiliki peran dalam revolusi Arab sejak awal tahun ini.
Kelompok ini melakukan serangkaian serangan ‘denial of service’ pada
situs pemerintah Mesir, Tunisia dan Iran.
Serangan-serangan ini menggunakan software sederhana guna membebani
situs dengan trafik berlebih yang akhirnya menghancurkannya. Para
peretas juga merilis alamat email dan password pejabat pemerintah Timur
Tengah yang melawan Arab Spring ini, termasuk Bahrain, Mesir, Yordania
dan Maroko.
Para awal Agustus, Anonymour membobol situs Kementerian Pertahanan
Suriah dan memasang gambar bendera pra-Ba’athist yang merupakan simbol
gerakan pro-demokrasi yang terjadi di negara itu serta mengirim pesan
mendukung pemberontakan Suriah.
0 komentar:
Posting Komentar